Tanam Bibit Padi Muda, Babinsa Dampingi Petani Tingkatkan Produktifitas

Lombok Tengah – Budidaya tanaman padi di Indonesia bukanlah masalah baru, namun sudah turun temurun, Budidaya tanaman padi yang biasa dilakukan oleh para petani yaitu menggunakan varietas lokal atau varietas padi unggul baru seperti Inpari 32, 39, 42 atau varietas yang sudah lama yaitu Varietas Ciherang, Ciliwung dll.

Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Desa Ubung Koramil 06/Jonggat, Kodim 1620/Loteng Sertu Muhzir mendampingi para petani menanam padi disawah yang seluas 35 are milik Bapak Jahri yang terletak di Dusun Punjambung Desa Ubung Kec.  Jonggat Kab. Lombok Tengah Prov. NTB, Selasa (20/04/2021).

Danramil 1620-06/Jonggat, Kapten Inf.  Martopo mengatakan, Padi merupakan salah satu komoditi pangan yang penting dan menyangkut kepentingan nasional dimana padi/beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah diantaranya melalui peningkatan ketahanan pangan sebagai salah satu program revitalisasi pertanian, khususnya ketersedia pangan berupa padi/beras yang cukup,” ungkapnya.

“Produktivitas dan produksi padi yang dibudidayakan oleh petani di Desa Ubung masih rata-rata 3,5-4,5 ton/Ha, dari varietas lokal, yaitu varietas padi Impari-32 dan Ciliwung yang dihasilkan oleh petani sendiri dari varietas-varietas sebelumnya yang sudah diperbanyak.,” Ujarnya.

Sedangkan benih padi dari varietas unggul baru (VUB) adalah varietas yang sudah terseleksi tentang produksinya, ketahanan terhadap serangan hama penyakit dengan produksi rata-rata mencapai 5 ton per hektar.

Peningkatan produksi padi tidak terlepas dari ketersediaan unsur hara yang cukup, penggunaan varietas unggul, serta ketersediaan air yang cukup sesuai kebutuhan tanaman.

Dalam teknik budidaya padi, ketersediaan benih padi yang akan ditanam berumur muda yaitu 14-21 hari, atau bibit muda ini diharapkan akan menghasilkan anakan produktif lebih banyak.