Peduli Stunting, Koramil 08/Praya Timur Ajak Warga Perhatikan Gizi

Lombok Tengah – Koramil 1620 – 08/Praya Timur bersama Pemerintah Daerah hadiri Sosialisasi tentang kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan Otak akibat kekurangan Gizi ( Stunting ) oleh Dikkes Loteng melalui Bidan Desa Posyandudan Puskesmas yang di ikuti sekitar 30 Warga di Aula Kantor Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok TengahKamis, ( 18/7/19 ).

Stunting ini merupakan kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan, karna Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kelahiran). Nah lalu apa penyebabnya, Hal ini karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Danramil 1620 – 08/Praya Timur Kapten Infanteri Lukman melalui Babinsa Desa Kidang Serda Makmun yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan Sebagaimana kita ketahui kasus stunting di wilayah kita sudah ada akan tetapi kita tidak menyadari. Saat ini pemerintah Pemerintah pusat sudah menganggarkan melalui dana Desa terkait kasus stunting dengan langkah membuat Pos Stunting Desa ( Posting Des ).

” Jadi Pencegahan terjadinya Stunting bisa dimulai dari memperkuat pertahanan keluarga. Periode rawan terjadinya stunting terjadi saat ibu-ibu hamil dan anak-anak yang baru berusia dua tahun. Oleh sebab itu, Kami mengajak kepada seluruh keluarga Desa Kidang agar memperhatikan gizi,” jelas Danramil.

Selain itu, Kasi Gizi Puskesmas Praya Timur Irwan Hariadi dalam sambutannya menyampaikan Anak balita dengan stunting umumnya memiliki kecerdasan yang lebih rendah dari anak balita normal. Selain itu anak balita stunting lebih mudah menderita penyakit menular ketika dewasa, Masa balita termasuk dalam periode emas untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

“Maka dari itu Pemberian nutrisi yang kurang atau buruk di seribu hari pertama kehidupannya dapat berdampak pada konsekuensi yang ireversibel, yaitu kondisi dimana ia mengalami pertumbuhan terhambat atau stunting” Tutur Irwan.

Sosialisasi Stunting yang dilakukan ditingkat desa dengan menghadirkan kader Posyandu, Toma, Toda sangat efektif guna mengurangi kasus stunting, artinya kader Posyandu bisa langsung menjelaskan kepada masyarakat terutama wanita hamil agar menjaga pola makan dan memberikan asupan gizi yang sesuai atau cukup untuk janin dan balita.