Lombok Tengah – Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel) Kodim 1620/Loteng Kapten Inf Suliono S.I.P, beri pembekalan Latihan Dasar (Latsar) pengetahuan materi kesiapsiagaan Bela Negara (Belneg) kepada 40 Calon Peserta Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Angkatan ke-5 TA. 2021. Yang terdiri dari Calon Tenaga Kesehatan, Tenaga Tekhnis, dan Tenaga Pendidikan di Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) Lombok Tengah, kamis (26/8/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bekal untuk para peserta Latsar CPNS tentang agenda bela negara yang nilai dasarnya meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan pada pancasila, rela berkorban dan penguasaan kemampuan awal bela negara.
Sebagai calon aparatur pemerintahan. CPNS sudah seharusnya mengambil bagian sebagai lini terdepan dalam setiap upaya bela Negara.
Kapten Suliono mengatakan Kesiapsiagaan Belneg bagi CPNS adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total kepada Negara dan bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman multidimensional yang bisa saja terjadi dimasa yang akan datang.
“Pengetahuan Belneg bagi CPNS menjadi titik awal langkah panjang pengabdian yang didasari oleh nilai-nilai dasar Negara,” ujarnya.
Lebih lanjut Kapten Suliono menyampaikan materi Sikap Perilaku Bela Negera itu meliputi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara, analisis isu kontemporer, Analisa Perubahan Lingkungan, Strategis dan kesiapsiagaan bela Negara.
“Jadi point penting yang harus dipahami oleh peserta Latsar adalah materi Kesiapsiagaan Belneg untuk membentuk jiwa-jiwa yang nasionalis, mandiri, pemberani dan berjuang serta pantang menyerah,” ungkapnya.
Terpisah, Komandan Kodim 1620/Loteng, Letkol Inf. I Putu Tangkas Wiratawan, S.I.P., menerangkan bahwa pemberian materi yang dilakukan Kapten Inf. Suliono kepada peserta guna menunjukan kemampuan awal bela Negara melalui sikap dan perilaku yang ditampilkan.
“Diharapkan para peserta Latsar mampu melakukan praktik, memahami tata cara keprotokolan dan penguatan mental dengan penekanan pada aspek kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa,” kata Dandim.
“Gunakan metode-metode pembelajaran yang di sampaikan dalam membangun komitmen dan loyalitas terhadap Negara dalam menjalankan tugas sebagai PNS yang professional sebagai pelayanan masyarakat,” pungkasnya.