Aplikator RTG Minta Maaf Atas Pernyataannya “TNI Arogan” Di Salah Satu Media

Lombok Tengah, – Salah seorang Aplikator Proyek Rumah Tahan Gempa (RTG) di Kabupaten Lombok Tengah, Nuzulul Hadi, mengklarifikasi pernyataan yang menyebut TNI Arogan disalah satu media.

“Sebenarnya bukan arahnya ke sana. Saya tidak mengatakan TNI itu arogan. Saya bermaksud meminta perlindungan atau pengayoman kepada TNI dan Polri sebagai tempat mengadu,” kata Zul, Selasa, 23 Maret 2021.

Pihaknya selaku fasilitator ingin dibuatkan fakta integritas. Hal itu sebagai bentuk sikap kesepakatan kerja. Pihaknya juga siap ditegur jikalau terjadi kesalahan dalam pengerjaan proyek.

“Kami siap selesaikan RTG ini sampai batas waktu yang telah ditentukan. Kalaupun kami tidak dapat menyelesaikannya maka kami siap ditindak,” tegasnya.

Kalaupun nanti Dandim 1620/Loteng menyarankan pembongkaran bangunan yang dianggap tidak sesuai spesifikasi maka pihaknya siap melakukan semua itu.

“Semua akan kami turuti selama itu sesuai berdasarkan fakta integritas yang disepakati bersama,” ucapnya.

Ia berharap pembungaan RTG ini dapat berjalan lancar. Adapun kesalahpahaman yang terjadi, ia meminta maaf.

“Saya minta maaf jika ada kesalahpahaman yang terjadi. Saya akan tetap menjaga nama baik Dandim 1620/Loteng,” pungkasnya.